Allah subhanallahu wa ta'ala berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman,Peliharalah dirimu dan ahli keluarga kamu dari (dicampakkan) ke dalam api neraka, yang bahan bakarnya terdiri dari batu-batu dan manusia." ( At-Tahrim: 6)
Sebuah hadist Nabi Shalallahu ‘alaihi wassallam yg diriwayatkan oleh Abdullah Ibnu Abbas Radhiallahu anhu, bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassallam bersabda :
"Bahwa malaikatul maut memperhatikan wajah setiap manusia di muka bumi ini 70 kali dalam sehari."
Ketika Izrail datang menyaksikan wajah manusia di dapati ada yang sedang tertawa-tawa. Maka berkatalah Izrail :
"Alangkah hairannya aku melihat orang ini,sedangkan aku diutus oleh Allah ta’ala untuk mencabut nyawanya, sedangkan dia masih sempat bersenang - senang bergelak tawa."
Di dalam suatu riwayat di ceritakan :
"Allah SWT telah menciptakan sebuah pohon di bawah Arsy yg mana daunnya itu sama banyaknya dengan bilangan makhluk yang Allah ciptakan. Jika seseorang itu telah diputuskan ajalnya, maka umurnya hanya tinggal 40 hari dari hari yang diputuskan.
Dan jatuhlah daun itu kepada Izrail, maka tahulah Izrail bahwa ia telah diperintahkan untuk mencabut nyawa orang yg tertulis pada daun tersebut. Setelah itu mereka menyebut orang yang sdh tertulis pada daun tersebut sebagai mayat di langit, padahal ia masih
hidup di dunia untuk jangka waktu 40 hari, dan
diterangkan pula, bahwa akan jatuh dua titisan dari bawah Arsy pada daun yang mana nama orang itu disebut sebagai mayat, satu titisan berupa warna hijau dan satu lagi berupa warna putih.
Dikatakan kalau titisan yang berwarna hijau jatuh pada nama yang dituliskan pada daun itu,maka alamatnya celakalah dia dan kalau titisan putih jatuh pada daun orang yang nama ditulis pada daun itu, maka pertanda, berbahagialah orang itu.
Untuk mengetahui tempat mati, maka Allah menjadikan malaikat Arham.
Apabila Allah mencipta sesuatu kelahiran, Dia perintahkan malaikat Arham tersebut masuk ke dalam sperma yang berada dalam rahim ibu dengan debu bumi yang akan diketahui di mana ia akan mati, lalu keluarlah seorang hamba itu menuju ke mana saja di pelosok bumi ini.
Kemudian pada saat kematian tiba, iapun akan kembali pada tempat pengembalian dari pada debu di mana di situlah ia akan menemui ajalnya.
Sebagaima firman Allah subhanallah berfirman :
"Katakanlah, sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu, akan keluar juga ke tempat mereka terbunuh...” (Ali Imran : 154)
Semoga kita semua dapat keredhaan Allah dengan amalan kita sepanjang hayat,
Kita berjaya di dunia dan akhirat,
Kita berusaha, berdoa, dan tawakkal insya'allah
Wallahualam bi shawab
moga kita sentiasa menginsafi kesilapan diri..
BalasPadamalhamdulillah.. berkesempatan membaca artikel ini, terasa kerdil nya diri ini ya allah..
BalasPadamAlhamdulillah sangat suka Baca yr blog.Tahniah dapat membuka pintu hari yg dahagakan ilmu ugama.Terimakasih.
BalasPadam